Bumil, Yuk Kenali Bahaya Hipertensi Pada Kehamilan agar Janin Tumbuh Sehat

Date

Mandiri FM, CILEGON – Ketika seorang wanita tengah menjalani masa kehamilan, kesehatan adalah hal yang utama diperhatikan. Hal ini karena didalam rahim bunda berada janin yang sedang berkembang.

 

 

Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak pada Puskesmas Cilegon dr. Ginong P mengatakan, salah satu masalah kesehatan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil adalah hipertensi kehamilan yang bisa membahayakan ibu hamil dan janinnya.  “Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab hipertensi dalam kehamilan agar kondisi ini dapat dicegah dan ditangani dengan tepat,” katanya saat talk show di Radio Mandiri FM, beberapa waktu lalu.

 

 

“Hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi ketika tekanan darah ibu hamil berada di atas angka 140/90 mmHg. Diperkirakan sekitar 5–10% ibu hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi dalam kehamilan. Kondisi ini biasanya muncul saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, tetapi bisa juga muncul lebih awal,” tambahnya.

 

 

Lanjutnya, hipertensi dalam kehamilan yang tidak ditangani dengan baik, tidak hanya membahayakan ibu hamil, tetapi juga janin. Beberapa dampak hipertensi dalam kehamilan yang perlu diwaspadai yakni, pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur, solusio plasenta, penyakit kardiovaskular. Selain itu, hipertensi dalam kehamilan yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Dalam kasus yang parah, kondisi ini juga dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.

 

 

Dr. Ginong menjelaskan, untuk menangani kondisi hipertensi dalam kehamilan, dokter akan memberikan obat penurun tekanan darah, seperti metildopa. Obat yang dipilih dokter umumnya sudah disesuaikan dengan kondisi kehamilan agar tidak berdampak pada janin.

 

 

“Saat mendapatkan pengobatan hipertensi dari dokter, ingatlah untuk mengonsumsi obat tersebut sesuai dosis dan petunjuk dokter. Jangan berhenti mengonsumsi atau mengganti dosis tanpa pengawasan dari dokter. Hindari pula mengonsumsi obat-obatan atau suplemen herba yang dipercaya bisa menurunkan tekanan darah, terlebih jika tidak ada bukti ilmiah yang jelas,” jelasnya.

 

 

Bumil juga dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi waktu istirahat, dan mengelola stres dengan baik. Selain itu, hindari pula merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Agar berbagai dampak hipertensi dalam kehamilan dapat dicegah, penting bagi Bumil untuk rutin menjalani pemeriksaan ke dokter kandungan. Dengan begitu, kondisi kesehatan Bumil dan janin bisa terus terpantau. (mega)

Share Postingan ini

Facebook
Twitter
WhatsApp
Facebook

More
articles