Mandiri FM, CILEGON – Ditemukannya kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi di salah satu wilayah di Provinsi Banten membuat Kota Cilegon meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit LSD.
Kepala Bidang Pertanian pada DKPP Kota Cilegon, Dina Safitri menjelaskan, saat ini petugas kesehatan hewan Bidang Pertanian DKPP bersama Balai Veteriner Subang melakukan pengambilan sampel darah pada 60 ekor sapi di wilayah Kecamatan Grogol, Pulomerak dan Cibeber.
“Pengambilan serum darah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran LSD di Kota Cilegon,” jelasnya, Selasa 7 Maret 2023.
Dina mengungkapkan, LSD merupakan penyakit benjol-benjol kulit pada sapi yang disebabkan oleh pox virus (virus cacar). Gejala LSD diantaranya adalah demam, penurunan nafsu makan minum, adanya benjol-benjol pada kulit. Penyakit LSD tidak bersifat zoonosis artinya tidak menular ke manusia.
“Penyakit ini tidak menular ke manusia atau hewan zoonosis. Tanda-tanda gejala diantaranya demam, adanya benjol-benjol pada kulit, biasanya tidak nafsu makan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon Efa Sarifah megatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus LSD yang menyerang pada hewan di Cilegon. Namun, pihaknya selalu rutin melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan pada hewan ternak.
“Alhamdulillah di Cilegon belum ditemukan penyakit LCD tersebut, kami terus berupaya untuk memberikan penyuluhan kesehatan hewan kepada para peternak agar ketika ditemukan kasus tersebut para peternak mampu mengatasinya,” katanya. (Arin/Mega)