Mitra Mandiri berikut beberapa peristiwa yang terjadi pada 17 Februari dihimpun dari berbagai sumber:
- Hari Antropologi Sedunia
Hari Antropologi di peringati setiap tahunnya pada tanggal 17 Februari diseluruh dunia termasuk Indonesia. Perayaan ini berguna untuk mengingatkan disiplin ilmu yang mereka punya. Artinya seluruh negara memiliki hak yang sama untuk merayakan peringatan ini. Antropologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia pada sisi budaya dan hal lainnya yang berkaitan dengan masyarakat.
- World Human Spirit Day
World Human Spirit Day atau Hari Roh Manusia Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Februari disetiap tahunnya. Perayaan ini berlaku bagi siapa saja umat manusia yang ada di negara manapun didunia. Peringatan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran manusia melalui meditasi. Tujuan lainnya adalah untuk membantu memperkuat hubungan dengan diri spiritual kita sebagai cara untuk tetap membumi bahkan di tengah tekanan masyarakat.
- Tsunami raksasa terjadi di Maluku
Pada 17 Februari 1674, tsunami raksasa setinggi 80 meter menimpa Hila dan Lima di Pulau Ambon dan Pulau Seram. Sebanyak 2.322 orang tewas dalam kejadian itu.
- Kelahiran Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal Buya Hamka
Buya Hamka atau Datuk Indomo lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada 17 Februari 1908 . Buya Hamka meninggal di Jakarta pada usia 73 atau bertepatan 24 Juli 1981. Buya adalah seorang ulama serta sastrawan. Ia juga berkiprah sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Ia dianugerahkan gelar doktor kehormatan olah Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia. Hamka dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Moestopo, Jakarta. Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah. Buya Hamka juga masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.
- Gempa bumi yang berpotensi Tsunami mengguncang Pulau Biak menelan 166 orang tewas atau hilang dan 423 lainnya luka-luka.
Gempa bumi Biak 1996 atau gempa bumi Irian Jaya 1996 terjadi pada 17 Februari pukul 14.59. 30 WIT. Gempa magnitudo 8,2 dan intensitas Mercalli VIII (Parah). Tinggi tsunami yang ditimbulkan mencapai 7 meter (23 ft). 166 orang dilaporkan tewas, 423 orang luka-luka, dan 5.090 orang kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi ini merupakan gempa thrust di zona subduksi curam. Patahannya sepanjang 270 km (170 mi) di palung Nugini.[4] Distribusi gesernya sangat tidak seragam. Pergeseran terbesarnya mencapai 12 m di dekat kedalaman hiposentrum dan pergeseran rata-rata di wilayah sesar seluas 230×100 km mencapai 4 m.