Mitra Mandiri sejumlah peristiwa kerap terjadi setiap harinya. Seiring berjalannya waktu, peristiwa tersebut menjadi catatan sejarah di kemudian hari. Berikut catatan peristiwa yang pernah terjadi pada 26 September dikutip dari berbagai sumber:
- 1959 – Sumatera dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan.
- 1959 – Daerah Istimewa Yogyakarta dijadikan provinsi, di bawah pemerintahan Sultan Hamengkubuwono IX.
- 1997 – Pesawat Garuda Indonesia Airbus 300 dengan nomor penerangan GA 152 jatuh menabrak gunung di Sumatera Utara. Pesawat ini jatuh di Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar 32 km dari Bandara Polonia dan 45 km dari kota Medan saat hendak mendarat di Bandara Polonia. Kecelakaan ini menewaskan seluruh orang di dalamnya yang berjumlah 234 orang (222 penumpang dan 12 awak). Kecelakaan pesawat ini tercatat sebagai kecelakaan terburuk dalam sejarah Indonesia. Saat kecelakaan terjadi kota Medan sedang di selimuti kabut asap tebal akibat pembakaran hutan.
- Hari Kontrasepsi Sedunia, Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati secara global setiap tanggal 26 September. Di Indonesia, hari ini diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada. Setelah menikah, perencanaan keluarga adalah hal penting yang harus dipersiapkan secara matang. Perencanaan keluarga yang matang dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi pasangan suami istri, serta memaksimalkan kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak.
- Hari Statistik Nasional, Hari Statistik Nasional yang diperingati tanggal 26 September setiap tahunnya menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah statistik di Indonesia. Penetapan Hari Statistik Nasional dilakukan oleh Presiden Soeharto pada Agustus 1996. Tanggal ini merupakan tanggal terbitnya UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordonnantie 1934, yaitu pada tanggal 26 September 1960. Adanya hari ini bertujuan untuk menandai terbitnya UU Nomor 7 Tahun 1960 sebagai titik awal perjalanan BPS dalam mengisi kemerdekaan di bidang statistik yang sebelumnya diatur berdasarkan sistem perundang-undangan kolonial.