Peristiwa 3 Januari

Mitra Mandiri berikut catatan peristiwa yang pernah terjadi pada 3 Januari dikutip dari berbagai sumber:

  • Hari Amal Bhakti Kementerian Agama

Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama diperingati pada tanggal 3 Januari. Hari ini merupakan peringatan berdirinya Kementerian Agama pada 1946. Sejarah berdirinya Kementerian Agama berawal dari usulan yang disampaikan oleh Muhammad Yamin dalam Rapat Besar Badan Penyelidik Usaha–usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 11 Juli 1945. Akan tetapi, realitas politik menjelang dan masa awal kemerdekaan menunjukkan bahwa pembentukan Kementerian Agama masih memerlukan perjuangan yang tidak mudah. Kementerian Agama akhirnya dibentuk dan masuk dalam Kabinet Sjahrir II dengan Penetapan Pemerintah No 1/S.D. tanggal 3 Januari 1946 dengan nama Departemen Agama. Pada peringatan hari ulang tahun ke-34 pada 1980, penyebutan hari lahir diubah menjadi Hari Amal Bhakti Departemen Agama.

 

  • Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional

Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional diperingati setiap tanggal 3 Januari. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pikiran dan emosi yang sehat bagi kesehatan tubuh. Tidak ada catatan pasti mengenai pencetus Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional. Namun, hari ini banyak diperingati oleh para ahli dan aktivis kesehatan pikiran dan tubuh di berbagai negara di dunia.

 

  • 1828 – Sri Sultan Hamengkubuwana II meninggal dunia

Sri Sultan Hamengkubuwana II adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah selama tiga periode, yaitu 1792 – 1810, 1811 – 1812, dan 1826 – 1828. Pada pemerintahan yang kedua dan ketiga ia dikenal dengan julukan Sultan Sepuh.

 

  • 1945 – Perang Dunia II

Laksamana Chester W. Nimitz diangkat sebagai panglima Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik dalam persiapan penyerangan atas Iwo Jima dan Okinawa di Jepang.

 

  • 1946 – Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta

Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta bermula dengan situasi keamanan di Ibu Kota yang sangat tidak aman pada awal tahun 1946. Hal ini ditandai dengan masuknya pasukan Sekutu (AFNEI) yang diboncengi pasukan Belanda (NICA). Pendaratan Sekutu dimulai dengan melakukan razia-razia dan penangkapan para pejuang kemerdekaan Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *