CILEGON, MANDIRI FM – Untuk menuntaskan wajib Belajar, sebagai upaya untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia salah satunya dengan membuat program kesetaraan yang digelontorkan kepada masyarakat yang putus sekolah dengan segala keterbatasannya, yang dijalankan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Seperti yang kita ketahui, di Indonesia atau di negara lain, termasuk di Cilegon ketuntasan wajib belajar belum mencapai 100 persen, untuk menuntaskannya, Pemerintah membuat program kesetaraan yang dijalankan oleh pendidikan Non Formal yakni PKBM,” kata Tim Monitoring program Kesetaraan Muhamad Najib, Senin 15 Mei 2023.
Dijelaskan Najib, program kesetaraan ini sangatlah penting, terutama mengenai peningkatan IPM di suatu daerah. “IPM itu diukur rata – rata lama sekolah, karena jika banyak masyarakat yang tidak lulus sekolah, atau berhenti di tengah jalan, maka IPMnya akan menurun, sehingga penting untuk memfasilitasi masyarakat yang putus sekolah dengan segala keterbatasannya, mempunyai legalitas yang sama dengan pendidikan formal,” jelasnya.
Disampaikan najib dengan program kesetaraan ini, bisa menuntaskan ketuntasan wajib belajar hingga 100 persen atau sapu bersih. “Tidak hanya usia sekolah, program kesetaraan bisa diikuti siapapun, sehingga bisa mendapatkan legalitas yang bisa dipakai, sebagai syarat bekerja misalnya, atau mau melanjutkan ke perguruan tinggi,” katanya.
Terkait dengan kualitas pendidikan kesetaraan diterangkan Najib, hasil pendidikan kesetaraan mempunyai kualitas yang sama dengan pendidikan Formal dan mempunyai hak yang sama. “Pada program pendidikan kesetaraan ini, mempunyai hak yang sama dengan pendidikan Formal, buktinya hasil dari program kesetaraan ini banyak yang bekerja di salah satu Industri di Cilegon, dan bahkan melanjutkan ke perguruan tinggi,” terangnya.
Najib juga memastikan mulai dari metode pembelajaran, sampai dengan pembuatan soal ujian mempunyai kualitas yang baik, yang dirancang serta disusun oleh para tutor. “Kualitas pembelajaran, pembuatan soal ujian saya pastikan berkualitas, karena tutor yang dipilih sudah melakukan pelatihan di tingkat Nasional,” tegasnya.
Di Cilegon sendiri ditambahkan Najib, di setiap Kecamatan terdapat satu PKBM yang siap membantu masyarakat tidak mampu dalam menyelesaikan program pendidikannya. “Di setiap Kecamatan kita ada satu PKBM, untuk mempermudah akses masyarakat yang tidak mampu melanjutkan sekolah,” tambahnya.
Di Tempat yang sama, Nurzaman Ketua PKBM Widya Bina Karya menyampaikan pada hari ini ada 105 peserta yang mengikuti ujian kesetaraan. “Saat ini ada 102 peserta Didik Kesetaraan yang mengikuti Ujian kesetaraan,” katanya.
Ia juga memastikan para tutor di PKBM Widya Bina Karya mempunyai kualitas terbaik. “Kita kumpulkan tutor yang berkualitas, dan punya pengalamam, seperti kata pak Najib tadi, tutor tersebut telah mengikuti pelatihan di tingkat Nasional,” ungkapnya.
Nurzaman berharap sebagai Ketua PKBM Widya Bina Karya, kepada pemerintah, untuk terus memberikan fasilitas serta membantu agar program kesetaraan bisa berjalan dengan baik. “Saat ini Pemerintah sudah sangat membantu sekali, harapannya terus bantu program kesetaraan ini, sehingga bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya. (Damar)